Mencintai alam ternyata tak cuma soal menjaga kelestarian. Ada dampak lain yang lebih personal, bahkan bisa mendatangkan cuan. Hal ini bukan sekadar teori, tapi benar-benar terjadi di lapangan.
Di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Berseri Astra Cidadap, semangat itu hidup dan berkembang. Kampung ini merupakan bagian dari program sosial PT Astra International yang fokus pada pemberdayaan masyarakat.
Regina Panontongan, Head of Internal Communications perusahaan tersebut, mengungkapkan bahwa komitmen mereka terhadap lingkungan sudah berlangsung lama.
"Selain itu, tujuannya adalah memberi kontribusi positif yang manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Astra sendiri sudah lama menjalankan berbagai program sosial," jelas Regina dalam Workshop Lingkungan Astra di Cidadap, Jumat (21/11).
Menurutnya, ada empat pilar utama yang menjadi fondasi program Kampung Berseri Astra. "Kami fokus pada kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan tentu saja kewirausahaan," sambungnya.
"Hari ini kami sangat senang bisa memperkenalkan KBA Cidadap kepada rekan-rekan semua," ucap Regina dengan semangat.
Kampung ini terletak di wilayah administratif Desa Padalarang. Pemandangan di sekitarnya sungguh memesona, dengan barisan gunung batu karst Hawu-Pabeasan yang menjadi latar belakangnya.
Di balik kesuksesan KBA Cidadap, ada sosok penggerak bernama Deden Syarif Hidayat. Pria Sunda ini mengaku awal mula keterlibatannya berawal dari keresahan pribadi.
"Sebenarnya, KBA Cidadap ini adalah upaya kami untuk menyelesaikan masalah lingkungan dengan cara kami sendiri," ungkap Deden.
Semua berawal sekitar tahun 2009 silam. Saat itu, Deden menjabat sebagai Ketua Karang Taruna tingkat RW. Keresahannya muncul karena maraknya aksi penambangan ilegal di kawasan karst.
Dia khawatir, jika dibiarkan terus menerus, masyarakat akan menganggap praktik semacam ini sebagai hal yang normal. Dan itu jelas berbahaya.
Deden pun mulai gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga alam. Namun, jalan yang dilaluinya tidak mulus. Banyak tantangan, termasuk penentangan dari sejumlah oknum.
Artikel Terkait
Salah Ucap, Pimpinan Bloomberg Keliru Sebut Nama Jokowi
Gus Ipul: Bansos BLTS Telah Sampai ke 27 Juta Lebih Keluarga
Gus Ipul Serukan Ketenangan, Tegaskan Dinamika NU adalah Hal Wajar
PVMBG Tegaskan Status Awas Semeru, Radius Bahaya Masih 8 Kilometer