Guguran awan panas dari Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, akhirnya berhenti. Menurut Kepala PVMBG, Priatin Hadi Wijaya, fenomena itu hanya berlangsung selama dua hari pasca erupsi utama.
"Guguran awan panas terjadi dalam 2 hari. Hari pertama selama 4 jam, kemudian hari kedua relatif di bawah 1 jam dan hari ini sudah tidak ada lagi guguran panas," jelas Hadi saat ditemui di Gedung PVMBG, Bandung, pada Jumat (21/11).
Namun begitu, situasi belum sepenuhnya aman. PVMBG masih mencatat aktivitas erupsi yang cukup tinggi, berkisar antara 36 hingga 45 kali. Hal ini, kata Hadi, menunjukkan bahwa material vulkanik masih berkeliaran di sekitar kawah puncak Semeru.
"Memang terkait dengan erupsi itu masih tinggi tadi antara 36 sampai 45 kali artinya bahwa erupsi itu menandakan material vulkanik masih ada di sekitar dari kawah gunung Semeru," ucapnya.
Artikel Terkait
Salam Social: Jejaring Sosial Muslim Indonesia Resmi Hadir dengan Fitur Moderasi Ketat
BPOM Ungkap Proses Ketat di Balik Label Air Pegunungan
Jimly dan Mahfud Gelar Pertemuan Rahasia dengan Megawati, Bahas Amandemen Kelima UUD 1945
Dua Raja Solo Bersua di Masjid Agung, Saling Abaikan di Tengah Polemik Tahta