Suasana di tubuh Nahdlatul Ulama sedang memanas. Rapat Harian Syuriyah secara resmi meminta KH. Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU. Keputusan ini tentu punya alasan yang kuat di baliknya.
Yang menjadi sorotan utama adalah kebijakan Gus Yahya mengundang pihak yang dikait-kaitkan dengan Zionisme Internasional untuk menjadi narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU. Bagi para Rois Syuriyah, langkah ini dinilai sudah melenceng dari nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Tak hanya itu, mereka juga menilai hal ini bertentangan langsung dengan Muqaddimah Qanun Asasi, fondasi utama organisasi.
Risalah rapat yang ditandatangani langsung oleh Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, pada Jumat, 21 November 2025, dengan tegas menyatakan hal tersebut.
Di sisi lain, masalah tata kelola keuangan PBNU juga ikut disorot. Rois Syuriyah melihat ada indikasi pelanggaran terhadap hukum syara’ di sana. Hal ini merujuk pada Pasal 97-99 Anggaran Rumah Tangga NU serta peraturan perkumpulan yang berlaku. Mereka khawatir, kelalaian dalam hal keuangan ini bisa berimbas serius dan membahayakan eksistensi badan hukum NU sendiri.
Artikel Terkait
Jimly dan Mahfud Gelar Pertemuan Rahasia dengan Megawati, Bahas Amandemen Kelima UUD 1945
Dua Raja Solo Bersua di Masjid Agung, Saling Abaikan di Tengah Polemik Tahta
Nelayan Bantul Sambut Gembira, Kampung Nelayan Merah Putih Tembus 55 Persen
3 Drama China Berbalut Salju untuk Temani Malam Panjang Akhir Tahun