Peringatan ini muncul di tengah kejahatan Israel yang terus meluas sejak 7 Oktober 2023. Aksi-aksi itu didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Serangkaian kejahatan perang terjadi: pembunuhan, kelaparan yang disengaja, perusakan, pemindahan paksa, hingga penangkapan sewenang-wenang. Semua berlangsung meski desakan internasional dan putusan Mahkamah Internasional telah meminta penghentian tindakan genosida di Gaza.
Akibatnya? Lebih dari 239.000 warga Palestina menjadi korban, baik tewas maupun luka-luka. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang lainnya dinyatakan hilang. Sementara itu, ratusan ribu orang terus mengungsi dalam kondisi yang sungguh memilukan.
Krisis kemanusiaan makin menjadi. Kelaparan akut sudah merenggut banyak nyawa, terutama anak-anak yang paling rentan terhadap kekurangan gizi ekstrem.
Peringatan keamanan terbaru ini tentu menambah beban warga Gaza. Hidup mereka sudah lama dihantui ancaman serangan dan pemantauan agresif. Tekanan dunia terhadap Israel memang meningkat, tapi pelanggaran dan kejahatan perang tak kunjung berhenti. Rakyat Gaza pun tetap terperangkap dalam ketidakpastian, dengan bayangan ancaman yang tak pernah sirna.
Artikel Terkait
Video Gerak-Gerik Mantan Pejabat di Singapura Picu Sorotan Warganet
Misteri Kematian Dosen Untag: Asmara Gelap Perwira Polisi di Balik Pintu Kostel
5 Drama Korea Romance Fantasi yang Bikin Klepek-Klepek, dari Gumiho hingga Tukar Jiwa
Seni Tanpa Kata Ramaikan Taman Fatahillah, JakMime Fest 2025 Siap Meriahkan Kota Tua