Evakuasi besar-besaran akhirnya dilakukan terhadap 187 pendaki yang terisolasi pasca-erupsi Gunung Semeru. Angka ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan awal yang menyebut 178 orang. Operasi penyelamatan ini dimulai sejak Kamis pagi (20/11) dan dilakukan bertahap, diperkirakan baru selesai hingga sore hari.
Menurut Kepala BB-TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, perjalanan turun dari Ranu Kumbolo menuju Ranu Pani bukanlah hal singkat. Butuh waktu minimal tiga jam dengan berjalan kaki. "Mereka semua turun hari ini, didampingi petugas dan pemandu PPGST yang bertugas mengawal dan memastikan semua sampai di Ranu Pani dengan selamat," jelas Rudi dari Malang.
Lantas, kenapa evakuasi baru dilakukan Kamis ini? Rudi punya alasan. Pertimbangan utamanya adalah keamanan para pendaki. Cuaca pada Rabu (19/11) sore benar-benar tidak bersahabat. Kawasan jalur pendakian diguyur hujan deras, ditambah lagi penerangan yang sangat minim. "Kami memutuskan untuk tidak memaksakan evakuasi kemarin. Kondisinya sudah mulai hujan dan hampir gelap. Terlalu berisiko," ujarnya.
Di sisi lain, arah angin ternyata berpihak pada para pendaki yang terjebak. Material erupsi terbawa angin yang mengarah ke selatan dan tenggara, sehingga wilayah seperti Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian di Kabupaten Lumajang yang merasakan dampak terparah. Sementara Ranu Kumbolo, yang berada di sisi utara gunung tertinggi di Jawa itu, relatif aman. "Material erupsi bergerak ke arah selatan. Posisi Ranu Kumbolo ada di utara, jadi tidak terdampak langsung," ungkapnya.
Rudi kembali menegaskan himbauannya. Masyarakat dan para pendaki yang dievakuasi diharap benar-benar memperhatikan arahan petugas. Patuhi zona bahaya yang sudah ditetapkan PVMBG. "Kami minta semua mematuhi ketentuan yang ada. Itu untuk keselamatan bersama," pungkasnya.
Artikel Terkait
Defisit APBN Tembus Rp 497 Triliun, Purbaya: Masih Jauh Lebih Rendah dari Target
Gubernur Khofifah Gerak Cepat Wujudkan Sudetan Penyelamat Warga dari Amukan Semeru
Pohon Tumbang di Senayan Sempat Lumpuhkan Layanan MRT Jakarta
Bos Google Buka Suara: AI Bisa Salah, Jangan Langsung Percaya!