Potret Buram Pendidikan Indonesia di Tahun 2025
Edisi 14 November 2025
Negara yang Absen di Jam Pelajaran: Sebuah Realita
Di pedalaman Sikka, Nusa Tenggara Timur, ruang kelas sebuah sekolah dasar hanya berdinding papan dan berlantai tanah. Papan tulis retak dan kapur putih hampir habis. Sementara itu, di Manggarai Barat, sebuah SMK di atas bukit harus bertahan tanpa aliran listrik, membuat mesin praktik otomotif tak pernah bisa menyala. Ini bukan cerita lama, melainkan gambaran nyata sistem pendidikan Indonesia di tahun 2025.
Bagi para guru di daerah terpencil, mengajar bukan hanya soal mentransfer ilmu, tetapi juga perjuangan untuk bertahan hidup. Banyak dari mereka harus bercocok tanam sepulang sekolah atau menjadi tukang ojek demi memenuhi kebutuhan keluarga. Honor yang kerap terlambat dibayar berbulan-bulan, tunjangan yang tak menentu, serta status kepegawaian yang tak jelas semakin memperparah kondisi mereka.
Rekrutmen guru kini semakin jauh dari nilai panggilan jiwa. Banyak yang memilih profesi ini karena keterbatasan pilihan, bukan karena kecintaan pada dunia mendidik. Akibatnya, martabat profesi guru semakin memudar. Marak terjadi kasus guru yang memukul murid, mempermalukan siswa di depan umum, hingga pelanggaran etika yang merusak fondasi kepercayaan dalam proses belajar-mengajar.
Artikel Terkait
Martabat Bangsa Indonesia: Makna, Tantangan Modern, dan Peran Pancasila
ICC Serukan Dukungan Penuh untuk Penangkapan Netanyahu: Fakta dan Dampaknya
Gempa Aceh 4.9 SR Guncang Calang, Getaran Terasa hingga Banda Aceh
Ruqyah Syariyyah: Pengobatan Islami untuk Sihir & Gangguan Jin Sesuai Sunnah