Pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk mengumumkan organisasi militannya telah menandatangani perjanjian dengan kelompok Palestina lainnya termasuk saingannya Fatah saat melakukan kunjungan ke China.
"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya," kata Abu Marzuk, dilansir AFP.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi memuji kesepakatan 14 faksi Palestina untuk membentuk "pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara" untuk memerintah Gaza setelah perang.
Faksi-faksi Palestina termasuk Hamas dan Fatah bertemu di Beijing minggu ini dalam upaya baru untuk rekonsiliasi.
Saat pertemuan tersebut berakhir pada hari Selasa, diplomat tinggi Tiongkok mengatakan kelompok tersebut telah berkomitmen untuk melakukan "rekonsiliasi".
"Sorotan paling menonjol adalah kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar pemerintahan Gaza pascaperang," kata Wang setelah penandatanganan "deklarasi Beijing" oleh faksi-faksi di ibu kota China.
"Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional," kata Wang.
China, tambahnya, sangat ingin "memainkan peran konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah."
Artikel Terkait
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan
Fadli Zon Ziarah ke Makam Syekh Yusuf, Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia-Afrika Selatan
OKI Kecam Serangan Israel di Gaza, Tewaskan Lebih 100 Warga: Desakan ke Dunia Internasional