Pendukung Ukraina di Barat juga tampaknya mulai meragukan prospek Kiev memenangkan konflik setelah serangan mereka gagal. Pada bulan Desember, anggota parlemen AS mengatakan bahwa baik Washington maupun Kiev tidak menyajikan strategi kemenangan yang jelas setelah pertemuan dengan Zelensky. Baik Washington maupun Brussels juga sedang berjuang untuk menyepakati paket bantuan berikutnya untuk Ukraina.
Baca Juga: Pasukan IDF Israel Memastikan Satu Orang Warga Negara AS Gadi Hagi Telah Ditemukan Dalam Keadaan Tewas
Dalam wawancaranya dengan stasiun Dnipro, Samovar mengatakan bahwa “Ukraina harus bersiap menghadapi mobilisasi total dan musim dingin.” Tahun depan “sayangnya akan jauh lebih sulit dibandingkan tahun 2023 dan 2022 jika digabungkan,” tambahnya.
Perwira tersebut menjelaskan bahwa Rusia secara aktif membangun kekuatannya dan menyesuaikan perekonomiannya dengan kebutuhan militernya. Jika Moskow terus seperti ini, Samovar mungkin akan menang suatu saat nanti, dan menambahkan bahwa Ukraina tidak memiliki “potensi mobilisasi besar-besaran, serta uang dan sumber daya sebanyak itu.”
Pada bulan Desember, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa militer negaranya telah mengusulkan untuk memanggil 450.000-500.000 orang tambahan, dan bahwa pemerintah ingin mengalokasikan tambahan 500 miliar hryvnia ($13,3 miliar) untuk upaya tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritasenator.com
Artikel Terkait
Serangan Udara Israel Tewaskan Anak-Anak di Gaza: Langgar Gencatan Senjata, Krisis Kemanusiaan Memburuk
Viral Tatapan Sinis Miss Israel ke Miss Palestine di Miss Universe 2025, Begini Kronologinya
Krisis Gaza: Bantuan Terhambat Picu Kelaparan Ekstrem Pasca Gencatan Senjata
Turkiye Keluarkan Surat Penangkapan untuk PM Israel Netanyahu Terkait Kejahatan Perang di Gaza