Pihak IDF menyebut peristiwa itu sebagai 'friendly fire', demikian dikutip dari Times of Israel, Kamis (16/5/2024).
Menurut penyelidikan awal IDF, tank yang beroperasi bersama pasukan terjun payung menembakkan dua peluru ke gedung tempat mereka berkumpul pada Rabu malam sekitar pukul 19.00.
Sebelum itu, pasukan tank telah tiba di kawasan tersebut pada pagi hari. Beberapa jam kemudian, pasukan terjun payung mencapai kawasan gedung di Jabalia dan mendirikan pos.
Pada sore harinya, sekelompok pasukan terjun payung lain menuju area itu dan memberi tahu dua tank di sana bahwa mereka memasuki gedung.
Pasukan tank kemudian mengidentifikasi laras senapan dari salah satu jendela gedung dan yakin itu adalah pasukan musuh, sehingga mereka menembakkan dua peluru.
Tembakan itu menyebabkan lima tentara Israel tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka. Mereka yang tewas yakni Roy Beit Yaakov, Gilad Arye Boim, Daniel Chemu, Ilan Cohen, dan Betzalel David Shashuah. Semua personel bertugas di Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung, dan merupakan bagian dari kompi ultra-Ortodoks.
Artikel Terkait
Najib Razak Dihantui Denda Rp 46 Miliar dan 20 Tahun Penjara di Kasus 1MDB
Nabi Ghana Batal Gelar Kiamat, Dana Bahtera Malah Berubah Mercedes
China Dukung Indonesia Pimpin Dewan HAM PBB di Jenewa
Ramalan Kiamat Desember Batal, Nabi Ghana Kini Perintahkan Perluasan Bahtera