Bahan ini dapat menahan suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan oleh detonasi.
Selain durasi pembakaran dan daya dorong yang tinggi, mesin RDE juga mampu dikendalikan secara presisi.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan mesin RDE untuk melakukan throttling (pengaturan daya dorong) dan ignition (penyalaan) secara internal.
Keberhasilan uji coba mesin RDE ini merupakan langkah penting bagi NASA untuk mengembangkan teknologi propulsi baru yang lebih efisien dan hemat bahan bakar.
Teknologi ini berpotensi untuk digunakan dalam misi luar angkasa jangka panjang, seperti perjalanan ke Bulan dan Mars.
Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Cincin Api 14 Oktober 2023, NASA Akan Siarkan Langsung Secara Online
Mesin RDE memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin roket konvensional.
Pertama, mesin RDE dapat menghasilkan daya dorong yang lebih besar dengan menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit. Hal ini dapat menghemat biaya misi luar angkasa.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojoksatu.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!