Lantas, mengapa harus di makam? Ternyata, ini sudah jadi pilihan Tamara sejak tahun lalu. Menurutnya, itu adalah cara untuk mengunjungi "rumah baru" Dante.
"Memang dari tahun lalu di makam. Alasannya ya pengen datang saja ke rumah barunya Dante," ujar Tamara, seperti dikutip dari sebuah media.
Ia tak datang sendirian. Keluarga dan beberapa orang terdekat turut hadir, memenuhi lokasi dengan doa dan kebersamaan.
"Biar dia ngerasain di sini ramai, kita datang, teman-teman sekolahnya datang, banyak saudaranya, keluarganya datang," jelasnya.
Rupanya, tradisi merayakan ulang tahun Dante sudah mengakar. Baginya, ini sebuah kebiasaan yang mustahil dihilangkan.
"Kayak sudah kebiasaan yang nggak bisa hilang. Jadi walaupun Dantenya sekarang sudah nggak ada, tapi aku tetap mau bikin kue, nyiapin tema ulang tahunnya apa," ungkap Tamara.
Kali ini, tema yang dipilih adalah animasi Jumbo. Dekorasi bertuliskan "Happy 8th Birthday in Heaven Dante" menghiasi tempat itu. Ada pula pesan menyentuh yang seolah ditujukan ke langit: "Lewat radio Don, semoga kamu bisa mendengar kami. Setiap tawa, setiap harapan, dan setiap ucapan 'I love you kaka'."
Pada akhirnya, momen ini lebih dari sekadar berita. Ini adalah potret nyata tentang cinta seorang ibu yang tak berbatas ruang dan waktu. Meski sang putra telah pergi, perayaan tetap berlangsung penuh makna, diwarnai doa dan rindu yang tak pernah usai.
Artikel Terkait
Kuasa Hukum Inara Rusli Buka Suara: Laporan ke Wardatina Mawa Masih Tahap Penyelidikan
Insanul Fahmi Buka Suara: Aku Ingin Periksa ke Psikolog
Kuasa Hukum Bongkar Fakta Durasi Rekaman CCTV Kasus Inara Rusli
Safa Marwah Buka Suara: Aku Bukan Simpanan Ridwan Kamil