Proses panjang itu tentu tak dilaluinya sendirian. Diskusi intens dengan sutradara dan pemain lain menjadi bagian krusial. Hal itu membantunya menemukan pijakan, memahami di mana posisi karakternya dalam alur cerita yang kompleks.
"Diskusi itu penting banget," tuturnya.
Selain pendalaman karakter, Aghniny juga mengapresiasi upaya produksi untuk menghadirkan realisme. Penggunaan pesawat asli dan riset mendalam yang dilakukan tim membuat setiap adegan terasa nyata, tidak dibuat-buat.
"Semua dibikin realistis," tutupnya.
Pada akhirnya, Aghniny berharap "Penerbangan Terakhir" bisa menjadi sebuah perjalanan emosional bagi siapa pun yang menonton. Sebuah film yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita memahami luka, pilihan-pilihan sulit, dan proses bangkit yang mungkin dialami oleh orang di sebelah kita atau bahkan diri kita sendiri.
Disarikan dari wawancara dengan Aghniny Haque.
Artikel Terkait
Debut Menegangkan Putri Intan Kasela: Gentong, Sungai, dan Pujian dari Rio Dewanto
Lisa Mariana Buka Suara: Inisial S yang Gue Maksud Ternyata Safa Marwah
Fahmi Bantah Keras Rumor Kehamilan Inara Rusli
Momen Hangat BCL Antar Noah ke Winter Camp Oxford