Kemenangan ini tentu saja membawa Bosch pada perjalanan baru yang menantang. Selama setahun ke depan, dia akan menjadi wajah yang menginspirasi perempuan-perempuan di seluruh dunia.
Di sisi lain, euforia kemenangan ini sempat tercoreng oleh insiden tak sedap. Gejolak terjadi ketika Bosch mendapat hinaan dari Direktur Nasional Miss Universe Thailand, Nawat Itsaragrisil, yang dengan gegabah menyebutnya 'bodoh'.
Akibatnya, Bosch memilih untuk walkout. Aksi protesnya ini kemudian diikuti oleh sejumlah kontestan lain, tak terkecuali Miss Universe 2024, Victoria. Situasi ini pun memaksa organisasi pusat untuk turun tangan.
Presiden Miss Universe, Raul Rocha, bersikap tegas menanggapi hal ini. Dia tak mau kompromi dengan pelanggaran nilai-nilai inti organisasinya.
Pembatasan pun akhirnya diterapkan terhadap peran Nawat dalam penyelenggaraan tahun ini. Keputusan yang banyak dianggap sebagai langkah tepat untuk menjaga marwah kontes.
Untuk posisi runner-up, tahta pertama diraih oleh perwakilan Thailand, Praveenar Singh. Posisi kedua ditempati Stephany Abasali dari Venezuela, disusul Ahtisa Manalo dari Filipina di peringkat ketiga, dan Olivia Yace dari Pantai Gading di posisi keempat.
Artikel Terkait
Mahkota Miss Universe 2025 dan Segudang Aib yang Mengiringinya
Mertua Puji Sheila Dara Secara Ugal-ugalan Usai Raih Piala Citra
Mani The Stone Roses Meninggalkan Warisan Bass yang Abadi di Usia 63
Kontroversi dan Mahkota: Kisah Kemenangan Fatima Bosch di Miss Universe 2025