Leukokoria: Waspada Tanda Mata Putih pada Bayi, Gejala Kanker Retinoblastoma

- Kamis, 13 November 2025 | 11:30 WIB
Leukokoria: Waspada Tanda Mata Putih pada Bayi, Gejala Kanker Retinoblastoma

Waspada Leukokoria: Pantulan Cahaya Putih pada Mata Bayi Bisa Jadi Tanda Retinoblastoma

Sebuah kisah dari seorang ibu di TikTok mengingatkan para orang tua akan pentingnya kewaspadaan terhadap kesehatan mata bayi. Ia menceritakan bahwa mata bayinya awalnya menunjukkan pantulan cahaya berwarna putih, yang kemudian berkembang menjadi pembengkakan. Setelah menjalani pemeriksaan medis yang mendalam, sang bayi didiagnosis mengidap retinoblastoma, sejenis kanker mata yang ganas. Akibatnya, bayi tersebut harus menjalani operasi pengangkatan pada bola mata kanannya.

Memahami Leukokoria, Tanda Putih pada Pupil Bayi

Menurut para ahli, kondisi pantulan cahaya putih pada pupil mata bayi dikenal dalam dunia medis sebagai leukokoria. Ini adalah keadaan di mana refleks pupil, yang seharusnya berwarna merah, justru terlihat putih. Pada usia bayi, leukokoria tidak boleh diabaikan karena dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

Penyebab leukokoria beragam, mulai dari katarak kongenital yang sudah ada sejak lahir, infeksi pada mata, hingga yang paling serius adalah retinoblastoma atau kanker mata. Retinoblastoma sendiri adalah kanker yang dimulai di retina, lapisan sensitif cahaya di bagian belakang mata, dan paling sering menyerang anak-anak.

Langkah Diagnosis dan Penanganan yang Tepat

Jika orang tua mencurigai adanya tanda leukokoria atau pantulan putih pada mata anak, langkah terpenting adalah segera membawanya ke dokter spesialis mata. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan ini dapat mencakup USG mata, CT scan, atau MRI orbita untuk melihat kondisi mata dan sekitarnya secara lebih detail.

Penanganan leukokoria sepenuhnya bergantung pada diagnosis akhir. Jika penyebabnya adalah infeksi, maka pengobatan akan difokuskan untuk mengatasi infeksi tersebut. Bila disebabkan oleh katarak kongenital, mungkin diperlukan tindakan bedah. Sementara untuk kasus retinoblastoma, pilihan pengobatannya bisa berupa kemoterapi, radiasi, terapi laser, atau dalam kasus yang parah, pengangkatan bola mata (enukleasi) untuk mencegah penyebaran kanker.


Halaman:

Komentar