Ini perlu dikatakan dengan jelas: mengurus rumah, merawat anak, menjaga emosi seluruh anggota keluarga itu semua adalah kerja. Kerja nyata. Cuma karena tidak menghasilkan gaji bulanan, nilainya seakan menguap. Padahal, coba bayangkan apa jadinya keluarga tanpa kerja perawatan ini.
Karena kerjanya tak terlihat, perlindungan pun minim. Dukungan kesehatan mental, jaminan sosial, kebijakan yang ramah keluarga semua masih jauh dari kata memadai. Pada akhirnya, ibu-ibu ini mengandalkan ketahanan pribadi mereka masing-masing. Bukan pada sistem yang seharusnya ada.
Lalu, apa arti Hari Ibu yang sebenarnya? Bagi saya, momentum ini justru tepat untuk mengajukan pertanyaan yang lebih jujur dan mungkin kurang nyaman. Apakah apresiasi kita selama ini benar-benar meringankan beban mereka? Atau cuma jadi ritual tahunan yang itu-itu saja?
Menghargai ibu berarti berani membuka percakapan tentang hal-hal yang tidak mengenakkan. Tentang pembagian peran yang timpang. Tentang kerja yang tak diakui. Tentang kelelahan yang jangan lagi dianggap biasa. Tanpa itu, perayaan ini hanya akan jadi seremoni kosong.
Persoalan beban ganda ini bukan cuma urusan pribadi. Ini soal keluarga, masyarakat, dan tentu saja kebijakan negara. Selama urusan domestik dan pengasuhan masih dianggap sebagai tanggung jawab satu pihak, jangan harap keadilan akan terwujud.
Perubahan memang butuh waktu. Tapi semua bisa dimulai dari satu kesadaran sederhana: bahwa apa yang selama ini kita anggap wajar, belum tentu benar adanya. Hari Ibu bisa jadi pintu masuk untuk refleksi semacam itu.
Merayakan ibu seharusnya berarti melihat mereka sebagai manusia lengkap dengan batas, kebutuhan, dan hak yang setara. Selama beban ganda masih dipandang sebagai hal biasa, penghormatan kita akan terasa setengah hati dan belum selesai.
Pada akhirnya, Hari Ibu bukan cuma tentang kata-kata terima kasih. Ia tentang memastikan bahwa rasa terima kasih itu diterjemahkan menjadi tindakan nyata, pembagian peran yang lebih setara, dan sistem yang memang berpihak.
Artikel Terkait
Waspada, 5 Zodiak Ini Diprediksi Hadapi Tahun Sulit di 2026
Perry Bamonte, Gitaris The Cure, Tutup Usia Setelah Sakit Singkat
Inspirasi Gaya Natal Para Selebriti: Dari Manis Hingga Edgy
Satu dari Empat Kelarga di Indonesia Hadapi Krisis Figur Ayah, Dampaknya Mengkhawatirkan