Sumber dan Proses Produksi Biomethane
Proyek biomethane PGN memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai bahan baku utama. Limbah ini diolah menjadi biogas, yang kemudian melalui proses pemurnian lebih lanjut diubah menjadi biomethane. Biomethane yang telah dikompresi menjadi Renewable Natural Gas (RNG) siap untuk diinjeksikan ke dalam infrastruktur gas bumi eksisting.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Pengelolaan limbah POME menjadi biomethane merupakan solusi modern untuk mengatasi masalah limbah organik. Proyek ini memiliki dampak signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan potensi reduksi emisi mencapai 29.688 ton-CO2e/tahun dari konversi bahan bakar dan 204.867 ton-CO2e/tahun dari penangkapan gas metana POME.
Potensi dan Komitmen PGN ke Depan
Pulau Sumatera yang kaya dengan pabrik kelapa sawit serta didukung jaringan pipa gas PGN yang sudah ada, menjadi lokasi ideal untuk pengembangan biomethane. Kehadiran energi terbarukan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan energi bersih untuk masyarakat.
PGN berkomitmen penuh dalam proyek biomethane untuk mendorong diversifikasi sumber energi Indonesia. Diharapkan, biomethane dapat memperkuat upaya pemerintah dalam dekarbonisasi, meningkatkan ketahanan pasokan gas domestik, dan mendukung target bauran energi berkelanjutan nasional.
Artikel Terkait
PJHB Anjlok 38%, IHSG Terseret Koreksi Jelang Akhir Tahun
Harga Emas Antam Anjlok Rp 14.000, Pesaing Justru Naik
Batu Bara dan Nikel Melaju, Minyak Mentah Tersendat di Pasar Komoditas
Purbaya Tegaskan Anggaran Bencana Sumatera Tak Ganggu Program Makan Bergizi