Suasana di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, Rabu (24/12) sore itu cukup hangat. Di sela rangkaian acara Doa Bersama Lintas Agama untuk Sumatera, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyempatkan diri ngobrol santai dengan sejumlah orang tua dan siswa Sekolah Rakyat. Obrolan itu ternyata berisi cerita-cerita yang menyentuh.
Gus Ipul membuka dialog dengan Rina Rahayu, ibu dari seorang siswa bernama Muhammad Nazril Kurniawan. Untuk menghidupi keluarga, Rina mengaku bekerja serabutan, mencuci dan menyetrika pakaian tetangga. Kehidupan yang serba pas-pasan itu membuatnya sangat bersyukur dengan adanya Sekolah Rakyat.
“Alhamdulillah, ada kemajuan, sekarang bisa membaca,” ujar Rina tentang perkembangan anaknya.
Dulu, saat pertama masuk, Nazril sama sekali belum bisa membaca. Kini, kemajuannya jelas terlihat. Gus Ipul pun langsung mengetes, menantang Nazril membaca tulisan di layar besar di panggung.
Dengan suara lantang, bocah itu membacakan, “Doa bersama untuk Sumatera.”
Rina lantas menitipkan pesan. “Kepada bapak Presiden, saya terima kasih atas adanya Sekolah Rakyat, sudah mengubah anak saya jadi pintar,” katanya. Menurutnya, tanpa program itu, mustahil Nazril bisa terus sekolah.
Cerita serupa datang dari Lilis, ibu dari Misfan Nazriel Faturrahman. Ia bercerita, anaknya punya bakat sejak SMP, sering menang olimpiade. Sayangnya, medali-medali itu tak pernah diambil. “Enggak kebayar,” jelas Lilis tentang kendala biaya yang selalu menghantui.
Artikel Terkait
Kotak Hitam Ditemukan, Reruntuhan Jet Pribadi Jenderal Libya Ditemukan di Ankara
Pertamina Siapkan Serambi dan Layanan Antar BBM untuk Antisipasi Mogok Saat Mudik Nataru
Tersangka Ancaman Bom di Depok Klaim Akunnya Diretas
Bandung Diserbu 524 Ribu Kendaraan Saat Malam Natal