Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen pada kuartal III 2025 sebagai sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa capaian ini dapat memperkuat kepercayaan investor dan mendorong peningkatan kinerja fundamental emiten.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, diharapkan kepercayaan investor akan terus meningkat dan kinerja fundamental emiten juga mengalami peningkatan. Jeffrey menegaskan hal ini dalam wawancara dengan media pada Kamis (6/11).
BEI berkomitmen untuk terus mengakselerasi upaya pendalaman pasar modal agar dampaknya terhadap perekonomian nasional semakin signifikan. Penguatan dilakukan dari dua sisi utama: sisi permintaan dengan meningkatkan jumlah investor, serta sisi penawaran dari aspek emiten dan produk.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen year-on-year (yoy) pada kuartal III 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,95 persen. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 1,43 persen (quarter to quarter).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III 2025 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 6.060 triliun, sementara berdasarkan harga konstan sebesar Rp 3.448 triliun.
Artikel Terkait
Emas Antam Melonjak Rp 59 Ribu, Sentuh Rp 2,56 Juta per Gram
IHSG dan Rupiah Dibuka Hijau, Bursa Asia Ikut Merayakan
Genera-Z Berbakti BCA Raih Penghargaan, Cetak Pemimpin Muda Lewat Aksi Nyata
BULL Sambut Kapal LNG Raksasa, Siap Garap Pasar yang Membara