Strategi Defensif: Pilihan Bijak di Pasar Bergejolak
Pengamat pasar modal Michael Yeoh mengonfirmasi tren ini dengan menyatakan, "Foreign rutin mengakumulasi saham-saham defensif berbasis fundamental klasik seperti TLKM, ASII, BBCA, BBRI, UNVR, dan GGRM."
Menurut analis, strategi ini dapat menjadi acuan bagi investor ritel yang ingin memitigasi risiko dalam ketidakpastian pasar. Saham-saham dengan fundamental kuat dan bisnis defensif dinilai lebih resilient menghadapi volatilitas.
Sentimen Positif Didukung Data Makroekonomi
Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan net buy Rp2,26 triliun di pasar reguler sepanjang bulan lalu. IHSG menguat 1,6% ke level 8.267, didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2025 yang tumbuh 5,04% (yoy) - masih berada di atas konsensus pasar.
Kinerja positif sektor riil ini memberikan fundamental yang sehat bagi pergerakan saham-saham blue chip di pasar domestik.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi 5,04% Kuartal III 2025: Sinyal Positif untuk Pasar Modal Indonesia
Green SM Tanam 1000 Mangrove di Bekasi, Wujudkan Transportasi Listrik Ramah Lingkungan
Dividen Interim PPGL 2025: Rp 308 Miliar Dibagikan, Simak Jadwalnya!
BEI Ungkap Penyebab Jumlah IPO Turun, Tapi Kualitas Emiten & Fundraising Justru Naik