Meskipun ada pelonggaran tarif, kedelai AS masih menghadapi tantangan besar di pasar China. Dengan tambahan biaya bea masuk 13 persen, harga kedelai AS menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan produk serupa dari Brasil yang harganya lebih murah. Seorang pedagang dari perusahaan perdagangan internasional mengungkapkan bahwa mereka tidak memperkirakan permintaan dari China akan kembali ke pasar AS dalam waktu dekat.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa importir China baru-baru ini membeli sekitar 20 kargo kedelai asal Brasil karena pertimbangan harga yang lebih terjangkau. Untuk pengiriman pada bulan Desember, harga kedelai Brasil hanya sekitar USD 2,25–2,30 di atas kontrak berjangka Chicago, sementara kedelai AS dari pelabuhan Teluk Meksiko ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi, yaitu USD 2,40.
Data Impor Kedelai China: Penurunan Drastis dari AS
Data bea cukai China mencatat perubahan signifikan dalam pola impor kedelai. Pada tahun 2024, China hanya memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan kedelainya dari AS. Angka ini turun drastis dibandingkan dengan tahun 2016, di mana 41 persen impor kedelai China berasal dari AS, setahun sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden.
Tahun ini, China hampir tidak melakukan pembelian dari hasil panen musim gugur AS karena tingginya tarif yang berlaku. Situasi ini telah menyebabkan kerugian miliaran dolar bagi petani Amerika dari potensi ekspor yang hilang. Meskipun Gedung Putih menyatakan komitmen China untuk membeli setidaknya 12 juta metrik ton kedelai AS dalam dua bulan terakhir tahun ini, China sendiri belum secara resmi mengonfirmasi angka tersebut.
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini, 6 November 2025: Naik Rp 27.000/Gram!
IHSG Menguat ke 8.354, Transaksi Awal Rp1,4 Triliun: Analisis Sektor & Top Gainers
Bitcoin Anjlok 7,4%: Penyebab, Analisis, dan Prediksi Harga ke Depan
Qlola by BRI Raih Penghargaan di Ajang Anugerah Inovasi Indonesia 2025, Transaksi Tumbuh 35.4%