Menteri Keuangan Purbaya Kenakan Topi "8%", Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi Prabowo
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik setelah muncul mengenakan topi bertuliskan "8%". Topi ini bukanlah aksesori biasa, melainkan sebuah simbol optimisme pemerintah dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius.
Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo Subianto
Aksi Menkeu Purbaya ini diyakini sebagai bentuk dukungan penuh terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo menargetkan peningkatan signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, dari kisaran 5 persen saat ini menjadi 8 persen pada periode 2027-2028. Topi "8%" yang dikenakan Menkeu menjadi pengingat visual dan penegasan dari target strategis tersebut.
Momen Penggunaan Topi 8% dan Kolaborasi Kementerian
Menkeu Purbaya terlihat mengenakan topi tersebut saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kehutanan. Momen ini diunggah ke akun Instagram resmi @menkeuri dan langsung memicu beragam reaksi dan komentar dari warganet.
Isi MoU: PNBP Sektor Kehutanan untuk Pelestarian Alam
Dalam pernyataannya, Menkeu mengapresiasi pengelolaan hutan Indonesia yang dinilai semakin baik. MoU ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara kedua kementerian untuk menciptakan solusi yang lebih cepat dalam menjaga sumber daya alam Indonesia.
Salah satu poin kunci dalam kesepakatan ini adalah pemanfaatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kehutanan. Menkeu Purbaya dan Menteri Kehutanan sepakat bahwa PNBP yang diperoleh dari hutan akan dikembalikan untuk merawat dan melestarikan alam Indonesia. Langkah strategis ini diharapkan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.
Artikel Terkait
Cara Klaim Ganti Rugi Pertamina untuk Pertalite Bermasalah di Jatim: Syarat & Prosedur
3 Rekomendasi Saham Sabun Mandi di BEI 2025: UNVR, TSPC, TBLA
OJK Terbitkan Aturan Baru LCR, NSFR, & Leverage Ratio untuk Perkuat Bank Syariah
Update Aduan BBM Pertalite Jatim: 290 Laporan, 50% Sudah Ditangani Pertamina