Dari sisi kinerja per saham, laba per saham dasar atau EPS Mitratel naik menjadi Rp 19 per saham. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan EPS pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18 per saham.
Struktur pendapatan Mitratel masih bertumpu pada bisnis penyewaan menara telekomunikasi. Sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari penyewaan menara kepada grup Telkom, dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia sebagai penyewa terbesar.
Hingga 30 September 2025, total aset Mitratel mencapai Rp 58,04 triliun. Komposisi aset ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 32,86 triliun dan liabilitas sebesar Rp 25,18 triliun. Posisi kas dan setara kas perusahaan juga menunjukkan pertumbuhan, tercatat sebesar Rp 632,3 miliar, naik dari posisi akhir 2024 yang sebesar Rp 596,6 miliar.
Artikel Terkait
CSIS Siapkan Rights Issue Rp198 Miliar untuk Ekspansi Kawasan Industri
Menanti Swasembada Pangan: Indonesia Siap Capai Rekor Stok Beras Tertinggi pada 2026
Besok, UMP 2025 Resmi Diumumkan, Ada Wacana Kenaikan dalam Rentang
Untung Budiharto, Purnawirawan Jenderal, Ambil Alih Pucuk Pimpinan Aneka Tambang