Indonesia Cetak Sejarah! Gemparkan Pasar China dengan Obligasi Dim Sum Rp 13 Triliun, Ini Dampaknya

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 14:54 WIB
Indonesia Cetak Sejarah! Gemparkan Pasar China dengan Obligasi Dim Sum Rp 13 Triliun, Ini Dampaknya

Indonesia Terbitkan Dim Sum Bonds Senilai CNH 6 Miliar, Tembus Pasar China

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, telah berhasil menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi dalam mata uang Chinese Renminbi (CNH), yang dikenal sebagai Dim Sum Bonds, dengan total nilai CNH 6 miliar. Penerbitan ini menandai langkah strategis Indonesia dalam memperdalam pasar keuangan global dan menarik investor dari China.

Rincian Penerbitan Obligasi Dim Sum Indonesia

Penerbitan Global Bonds ini terdiri atas dua seri dengan tenor dan nilai yang berbeda:

  • Seri 5 Tahun: Nilai penerbitan CNH 3,5 miliar dengan imbal hasil (yield) akhir 2,5 persen.
  • Seri 10 Tahun: Nilai penerbitan CNH 2,5 miliar dengan imbal hasil akhir 2,9 persen.

Minat Investor Luar Biasa dan Yield yang Kompetitif

Masa penawaran yang dibuka pada 23 Oktober 2025 berhasil menarik permintaan investor yang sangat tinggi. Total final orderbook mencapai CNH 18 miliar, atau tiga kali lipat dari nilai yang diterbitkan, menunjukkan kepercayaan pasar yang kuat. Tingginya minat ini memungkinkan pemerintah menetapkan yield akhir yang lebih kompetitif, dengan penurunan 45 bps untuk tenor 5 tahun dan 40 bps untuk tenor 10 tahun dari level penawaran awal.

Dampak dan Tujuan Penerbitan Obligasi China

Penerbitan obligasi berdenominasi Renminbi ini merupakan tonggak penting untuk memperkuat arus investasi dari investor China ke Indonesia. Dana yang dihimpun akan dialokasikan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025. Obligasi ini juga telah memperoleh peringkat investasi dari lembaga pemeringkat ternama dunia, yaitu Baa2 (Moody's), BBB (Standard & Poor's), dan BBB (Fitch), serta akan dicatatkan di bursa Singapore Exchange (SGX-ST).

Transaksi ini dipandu oleh Joint Lead Managers yang terdiri dari Bank of China, HSBC, dan Standard Chartered Bank, semakin mengukuhkan posisi Indonesia di peta keuangan internasional.

Komentar