Melihat lebih detail pada segmen jasa pelayanan kapal, pendapatan berasal dari tiga sumber utama:
- Pelabuhan Umum: Rp433,06 miliar
- Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS): Rp224,36 miliar (Tumbuh 37,58% yoy)
- Terminal Khusus (Tersus): Rp398,99 miliar (Tumbuh 25,47% yoy)
Pertumbuhan pesat pada segmen TUKS dan Tersus menunjukkan peningkatan aktivitas bisnis yang solid di berbagai lini layanan perusahaan.
Aset IPCM Meningkat dan Rencana Aksi Korporasi
Hingga akhir September 2025, total aset PT Jasa Armada Indonesia Tbk tercatat sebesar Rp1,71 triliun, mengalami kenaikan 3,73 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang sebesar Rp1,65 triliun.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga kinerja positif di tengah dinamika industri maritim. "Kami terus memperluas jangkauan layanan dan memperkuat posisi sebagai penyedia jasa pemanduan dan penundaan kapal yang andal dan berdaya saing tinggi," ujarnya.
Di sisi aksi korporasi, IPCM telah menyelesaikan pelepasan saham treasury tahap pertama sebanyak 3,39 juta saham. Rencananya, pelepasan tahap kedua akan dilaksanakan pada 1 hingga 30 November 2025 dengan jumlah 4,64 juta saham. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham dan memenuhi ketentuan regulator yang berlaku.
Artikel Terkait
AKRA Pangkas Modal JTT Rp405 Miliar: Strategi Baru atau Sinyal bagi Investor?
Wall Street Melejit 345 Poin! Ini 3 Faktor Kunci Jelang Keputusan The Fed 2025
Apple Tembus USD 4 Triliun! Rahasia Di Balik Kesuksesan iPhone 17 & iPhone Air yang Mengejutkan
Rahasia di Balik Laris Manisnya Rumah Subsidi: 205.000 Unit Terserap, Ini Kata Kementerian PKP!