Kinerja Dharma Polimetal (DRMA) Kuartal III 2025: Laba Bersih Rp428,11 Miliar
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), melaporkan pencapaian kinerja keuangan yang positif hingga kuartal III tahun 2025. Perusahaan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp4,39 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,20 persen secara year-on-year (YoY). Di sisi profitabilitas, laba bersih DRMA juga mengalami kenaikan sebesar 1,69 persen YoY menjadi Rp428,11 miliar.
Yang patut dicatat, pertumbuhan ini berhasil dicapai di tengah kondisi industri otomotif nasional yang sedang mengalami pelemahan. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan secara nasional hingga September 2025 justru turun 11,28 persen menjadi 561.819 unit jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso.
Kontribusi Segmen Bisnis Dharma Polimetal
Kinerja positif DRMA didorong oleh kontribusi dari berbagai segmen bisnisnya. Segmen roda dua (2W) emerged sebagai penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai penjualan mencapai Rp2,72 triliun, yang setara dengan 62 persen dari total pendapatan konsolidasi perusahaan. Sementara itu, segmen roda empat (4W) menyumbang Rp988,18 miliar, dan segmen lainnya berkontribusi sebesar Rp680,63 miliar. Untuk pasar ekspor, DRMA mencatatkan penjualan sebesar Rp18,37 miliar.
Strategi Diversifikasi dan Efisiensi Jadi Kunci Keberhasilan
Irianto Santoso mengungkapkan bahwa capaian kinerja yang solid di tengah situasi yang menantang ini merupakan buah dari strategi diversifikasi produk dan implementasi efisiensi di lini manufaktur. Penerapan teknologi otomatisasi di sejumlah fasilitas produksi telah berhasil meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Selain itu, pengendalian rantai pasok yang lebih baik juga turut membantu dalam menjaga stabilitas operasional bisnis di saat industri otomotif secara keseluruhan mengalami tekanan.
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa Bocorkan Strategi Gila Bayar Utang Rp 9.138 Triliun: Bisa Tuntas?
Misi Tersembunyi Whoosh: Terungkap! Ini Dampak Nyata Kereta Cepat untuk Ekonomi Lokal dan 256.000 Pencari Kerja
R&I Teguh Peringkat BBB+ Indonesia: Sinyal Kuat Ekonomi RI di Tengah Gejolak Global?
Peringkat Kredit Indonesia Dipertahankan di BBB+: Sinyal Kuat untuk Investor?