Dibalik Skandal eFishery: USD 600 Juta Penggelembungan yang Hancurkan Kepercayaan Investor

- Senin, 27 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Dibalik Skandal eFishery: USD 600 Juta Penggelembungan yang Hancurkan Kepercayaan Investor

Dina Dellyana, Kepala Inkubator Bisnis SBM ITB, mencatat jumlah pendaftar ke inkubatornya anjlok 40-50 persen pasca-kasus eFishery.

3. Perubahan Fokus Investor

Menurut Rama Mamuaya dari Amvesindo, investor kini lebih fokus pada kualitas pendapatan, tata kelola, dan fundamental model bisnis, bukan sekadar valuasi besar.

Evaluasi Ekosistem Startup Pasca-Kasus eFishery

Kasus eFishery menyoroti beberapa masalah sistemik dalam ekosistem startup Indonesia:

  • Tekanan growth at all costs dari investor yang menargetkan pengembalian 3-10 kali lipat
  • Lemahnya regulatory sandbox OJK dalam pengawasan startup
  • Kebutuhan transisi dari valuation-driven menjadi value-driven business

Kerugian Finansial dan Hukum

Kuasa hukum PT MTN, Andi Simangunsong, mengungkapkan total kerugian yang dilaporkan mencapai dua bagian besar: Rp 15 miliar dari akuisisi yang bermasalah dan USD 313 juta dari fraud laporan keuangan.

Pelaporan ke Pihak Internasional

Selain melaporkan di Indonesia, para investor juga membuat laporan polisi di Singapura—tempat induk perusahaan eFishery bernaung. Langkah ini diambil untuk mengirim pesan bahwa tidak ada tempat untuk fraud dalam ekosistem startup.

Proyeksi Masa Depan Startup Indonesia

Meski mengalami guncangan, potensi ekonomi digital Indonesia masih diproyeksikan positif mencapai USD 130-146 miliar pada 2025. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih memiliki kepercayaan dasar terhadap pasar Indonesia, meski dengan tingkat kehati-hatian yang lebih tinggi.

Kasus eFishery menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan ekosistem startup Indonesia untuk lebih mengedepankan integritas, transparansi, dan tata kelola yang sehat dalam membangun bisnis teknologi.


Halaman:

Komentar