murianetwork.com - BDX Indonesia, perusahaan patungan Indosat, Lintasarta, dan BDX Data Centers, mengakuisisi 46 pusat data milik Indosat senilai Rp 2,62 triliun. Akuisisi itu disebut bakal menjadi angin segar bagi pertumbuhan infrastruktur teknologi di Indonesia.
Tidak hanya itu, BDX Indonesia membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru seiring dengan kehadiran infrastruktur pusat data berbasis Artificial Intelligence (AI). CEO BDx Data Centers Mayank Srivastava mengatakan, ambisi perusahaan untuk menjadi pilihan utama dalam mendukung digitalisasi di Indonesia. Untuk itu itu perlu perluasan portofolio. Pusat data yang dimiliki saat ini akan siap memenuhi tingginya permintaan layanan AI.
Mayank menekankan, kolaborasi antara BDX Data Centers dengan Indosat dan Lintasarta hanya soal akuisisi fisik pusat data, melainkan juga pengenalan standar operasi tinggi, teknologi mutakhir, dan transfer pengetahuan yang akan membantu mengembangkan industri pusat data di Indonesia. “Kami siap menjadi mitra pilihan untuk digitalisasi di Indonesia,” ungkap Mayank kepada murianetwork.com, Kamis (18/1).
Baca Juga: Pusat Data Nasional jadi Langkah Indonesia Menuju Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Mayank mengklaim, akuisisi dan teknologi yang dimiliki BDx Data Centers menjadi tonggak penting perkembangan Data Center berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.
Menurut US-Asean Business Council, AI dapat menambah setidaknya USD 1 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) di wilayah Asia Tenggara hingga 2030. Satu pertiga di antaranya datang dari Indonesia.
Artikel Terkait
Archi Indonesia Kantongi Pinjaman Sindikasi USD 421 Juta, Prospek Emas Kian Bersinar
Chandra Asri Suntik Rp 12,5 Triliun untuk Akuisisi SPBU Esso di Singapura
Seppalga Ahmad Lengser dari Jasa Marga Usai Dapat Amanah Baru di Danareksa
Emas Antam Melonjak Rp21 Ribu, Sentuh Level Rp2,36 Juta per Gram