Kini, cuma ada satu rangkaian Kereta Petani dan Pedagang yang beroperasi, melakukan 14 perjalanan sehari mengikuti jadwal Commuter Line Merak. Meski cuma satu, perannya besar. Layanan ini sengaja tetap dijalankan untuk menjamin distribusi barang dan mobilitas para pelaku usaha tetap lancar. Terutama di sektor pertanian dan perdagangan tradisional yang jadi nadi ekonomi di wilayah tersebut.
Di sisi lain, secara keseluruhan, Commuter Line Merak sendiri mengalami peningkatan penumpang. Periode 18–26 Desember 2025 mencatat ada 129.448 pengguna, atau rata-rata lebih dari 14 ribu orang per hari. Angka itu naik sekitar 3 persen dibanding tahun sebelumnya yang 125.306 pengguna.
Bahkan sampai Sabtu (27/12) siang, tepatnya hingga pukul 14.00 WIB, arus penumpang masih terasa. Totalnya mencapai 15.148 orang.
Karina menegaskan, kehadiran layanan ini bukan sekadar angkutan biasa. "Hadirnya layanan Commuter Line Merak serta Kereta Petani dan Pedagang ini merupakan dukungan nyata dari KAI Group terhadap laju pergerakan perekonomian rakyat yang terus bergerak selama libur Natal ini," pungkasnya.
Jadi, di balik hiruk-pikuk liburan, roda perekonomian rakyat kecil ternyata terus berputar. Dan kereta ini adalah salah satu penggerak utamanya.
Artikel Terkait
Setelah Jalan Rusak Parah, Pasokan BBM Akhirnya Tembus Bener Meriah
Pasar Otomotif Lesu, Tapi Emiten Ini Justru Tumbuh Pesat
Satgas Beras Turunkan Harga, Zona 3 Papua Catat Penurunan Terbesar
Efisiensi Bawa Angin Segar, Laba Kotor Merdeka Battery Melonjak 22%