Prospek ini makin menarik kalau kita lihat ke 2026. Beredar kabar, para pemain raksasa cloud global (hyperscaler) berencana menaikkan tarif layanan. Wacana ini, meski belum pernah terjadi, sudah mulai ramai dibicarakan.
tuturnya lagi. Keunggulan Eranyacloud yang menawarkan layanan dalam rupiah bisa jadi daya tarik utama.
Lantas, bagaimana dengan rencana pusat data sendiri? AWAN membuka opsi itu, terutama jika bisnis GPU mereka meledak. Tapi, ada pertimbangan besar: konsumsi listrik untuk operasional GPU itu luar biasa tinggi. Untuk saat ini, operasional Eranyacloud masih mengandalkan tiga pusat data pihak ketiga. Tingkat pemanfaatannya juga dinilai belum kritis sampai perlu bangun fasilitas sendiri.
Shaanee menegaskan,
Jadi, strateginya jelas. Bertahan di tengah kenaikan harga sambil bersiap menyambut gelombang migrasi pelanggan baru. Tahun depan akan jadi tahun yang menarik untuk disimak.
Artikel Terkait
Pasar Otomotif Lesu, Tapi Emiten Ini Justru Tumbuh Pesat
Satgas Beras Turunkan Harga, Zona 3 Papua Catat Penurunan Terbesar
Efisiensi Bawa Angin Segar, Laba Kotor Merdeka Battery Melonjak 22%
Laba Industri China Terjun Bebas, Deflasi dan Permintaan Lemah Jadi Beban Ganda