Tim pengeboran dari Pertamina EP Zona 4 baru saja memecahkan rekor. Di lapangan Adera, mereka berhasil menembus kedalaman 769,38 meter menggunakan metode Casing while Drilling atau CwD. Ini adalah pengeboran darat terdalam dengan teknik tersebut yang pernah dilakukan di Indonesia.
Rekor sebelumnya, masih dipegang anak perusahaan Pertamina juga, yakni PT Pertamina Hulu Sanga Sanga. Mereka mencapai 766 meter di wilayah Semberah. Jadi, selisihnya memang tipis, tapi pencapaian tim Zona 4 ini tetap patut dicatat.
Lalu, apa sih istimewanya CwD? Singkatnya, teknik ini memungkinkan dua pekerjaan sekaligus: mengebor dan memasang pipa pelindung. Berbeda dengan cara lama yang dilakukan bertahap dan terpisah. Hasilnya? Bukan cuma lebih dalam, prosesnya juga jauh lebih cepat.
Menurut perhitungan, waktu pengeboran bisa dipangkas sampai 30-40 persen. Di sisi lain, risiko seperti "lost circulation" atau hilangnya sirkulasi lumpur bisa ditekan. Stabilitas lubang bor pun jadi lebih terjaga.
“Metode ini memberi nilai tambah signifikan bagi perusahaan dan negara. Kami dapat bekerja lebih cepat, lebih aman, dan dengan biaya lebih efisien tanpa mengorbankan integritas dan keselamatan,”
Demikian penjelasan Djudjuwanto, General Manager PEP Zona 4. Ia menegaskan, terobosan ini bukan cuma soal angka, tapi simbol kemajuan sektor hulu migas nasional dalam hal efisiensi dan inovasi.
Penerapan CwD ini juga punya dampak yang lebih luas. Selain mendukung transformasi ekonomi berbasis nilai tambah, teknik ini lebih hemat energi dan material. Artinya, operasinya lebih ramah lingkungan. Efisiensi waktu yang didapat juga berkontribusi langsung pada peningkatan produksi migas dalam negeri, yang ujung-ujungnya memperkuat pasokan energi nasional.
Artikel Terkait
38 Provinsi Tuntaskan UMP 2026, Jakarta Puncaki Daftar dengan Kenaikan 6,17%
UMP 2026 Ditetapkan, Pekerja: Naik Tapi Tak Sebanding dengan Biaya Hidup
Pasar Asia Tutup Tahun dengan Saham dan Emas Cetak Rekor Baru
Udang Beku Indonesia Ditarik FDA, KKP Sebut Kasus Lama yang Kembali Ramai