Pasar komoditas Senin kemarin (22/12) tampak berwarna-warni. Ada yang melesat tajam, ada pula yang merosot tipis. Secara keseluruhan, pergerakan harga memang bervariasi, dengan minyak sawit dan nikel jadi bintang utama yang naik lebih dari dua persen. Sedangkan timah sedikit tersendat. Berikut detail pergerakannya.
Batu Bara: Turun Tipis
Nafas batu bara agak terengah-engah di sesi penutupan. Harganya sedikit melemah, cuma turun 0,14 persen saja sih. Akhir perdagangan, komoditas ini bertengger di angka USD 108,25 untuk setiap tonnya. Pergerakannya memang tak signifikan, tapi cukup menandai sentimen yang kurang bergairah hari itu.
CPO Melaju Kencang
Berbeda dengan batu bara, crude palm oil (CPO) justru menunjukkan performa yang cukup perkasa. Harganya melesat hingga 2,07 persen, menguat ke level MYR 3.987 per ton. Kenaikan ini jadi salah satu yang paling mencolok di antara komoditas lainnya, menunjukkan permintaan yang masih kuat atau mungkin faktor lain di balik layar.
Nikel Ikut Meroket
Nikel tak mau ketinggalan. Logam industri ini juga merangkak naik dengan cukup impresif, tepatnya 2,42 persen. Pada penutupan, harganya sudah berada di kisaran USD 15.260 per ton. Kenaikan ini mengikuti tren positif yang dibangun oleh CPO, meski pemicunya tentu berasal dari faktor yang berbeda.
Timah: Satu-satunya yang Merugi
Di sisi lain, timah justru mencatatkan penurunan. Meski tak terlalu dalam, harganya terpangkas 0,64 persen. Posisi penutupannya ada di USD 42.927 per ton. Jadi, di tengah euforia kenaikan beberapa komoditas, timah harus rela jadi yang terlemah pada sesi perdagangan Senin tersebut.
Artikel Terkait
Antrean Panjang di BEI: Rp18 Triliun Dana Segar dan 9 Calon Emiten Masih Bersiap
IHSG Tersungkur ke Zona Merah, LQ45 Anjlok Lebih Dalam
Adaro Tembus 52 Juta Ton Penjualan Batu Bara di Tengah Tekanan Pasar
Emas Tembus Rekor, Saham Tambang di BEI Ikut Melonjak