Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 30 November 2025, struktur kepemilikannya cukup jelas. Ada beberapa pemegang saham mayoritas yang kepemilikannya melampaui 5%.
PT Panorama Sentrawisata memegang porsi terbesar, yakni 796 juta saham atau setara 54,54%. Posisi berikutnya dipegang oleh masyarakat (non-warkat) dengan 427 juta saham (29,3%), dan PT WEHA Investama menguasai 211 juta saham (14,5%).
Sedangkan untuk penerima manfaat akhir, atau pemilik sebenarnya, adalah Satrijanto Tirtawisata.
WEHA sendiri sudah go public sejak 2007. Kala itu, perseroan melepas 128 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp245 per lembar. Hasilnya? Dana segar sebesar Rp31,36 miliar berhasil dihimpun.
Performa sahamnya belakangan cukup menarik. Pada perdagangan Senin, 22 Desember 2025, WEHA ditutup menguat 15,91% di level Rp153 per saham. Kenaikan dalam sebulan terakhir bahkan mencapai 42,99%, yang membuatnya masuk dalam jajaran top gainer hari itu. Volume perdagangannya mencapai 2,99 juta saham dengan nilai transaksi Rp45,23 miliar.
Jadi, begitulah profil singkat kepemilikan WEHA. Dari bisnis becak hingga menjadi perusahaan transportasi terbuka, perjalanannya memang panjang dan penuh warna.
Artikel Terkait
Aris Santosa Tinggalkan Waskita Beton, Pindah ke Pelni
Hartadinata Abadi Siap Sambut Era Baru Emas, Meski Harga Tembus Rp2,37 Juta per Gram
Mekaar PNM: Ketika Ibu Rumah Tangga Tak Lagi Berjuang Sendiri
Mentan Janji Perbaiki 89 Ribu Hektare Sawah Aceh yang Porak-poranda