Pergerakan IHSG di sesi pertama Jumat siang (19/12/2025) berakhir dengan catatan merah. Indeks utama bursa saham Indonesia itu terpangkas 49,52 poin, atau sekitar 0,57 persen, hingga bertengger di level 8.568,67.
Suasana pelemahan ini cukup terasa luas. Dari ratusan saham yang diperdagangkan, mayoritas justru tertekan. Tercatat, 497 saham melemah, sementara yang mampu menguat hanya 201 saham. Sisanya, 260 emiten, bergerak di tempat tanpa perubahan harga yang berarti.
Menurut data yang beredar, total frekuensi transaksi mencapai 1,48 juta kali dengan volume dagang melimpah, 22,64 miliar saham. Nilai transaksinya tak main-main, menembus Rp15,61 triliun. Kapitalisasi pasar pun masih besar, meski terkikis, di angka Rp15.694 triliun menjelang jeda.
Kalau dilihat dari peta sektoral, hampir semua zona penuh warna merah. Tekanan berat terlihat di sektor energi dan keuangan. Tak ketinggalan, saham-saham konsumer baik siklikal maupun non-siklikal ikut terpuruk. Properti, infrastruktur, hingga teknologi, semuanya kompak melemah. Hanya segelintir indeks yang selamat dari tekanan jual ini.
Meski mayoritas lesu, beberapa saham justru melesat tinggi dan menjadi penyemangat. Puncak gainers diduduki oleh ASJT (PT Asuransi Jasa Tania Tbk) yang melonjak 31,91% ke Rp186 per saham.
Artikel Terkait
Kadin Desak Pemerintah Turunkan Bunga dan Buka Pasar untuk Dongkrak Ekspor Furnitur-Elektronik
Prabowo dan Bahlil Tinjau Banjir Agam, Pasokan Energi Mulai Pulih
IHSG Tersungkur, 470 Saham Terkapar di Tengah Euforia Pasar Asia
BSI Kirim 25 Tangki Air Bersih untuk Korban Bencana Aceh