Nah, arahan presiden itu sederhana: pesawat Hercules atau helikopter yang membawa logistik bantuan ke Aceh, jangan kembali kosong. Manfaatkan untuk membawa pulang hasil bumi petani. Sebuah ide yang simpel tapi berdampak langsung.
Di Jakarta, penyaluran cabai itu dikoordinasi dengan pedagang di Pusat Informasi Pasar Kramat Jati (PIKJ). Amran berharap kebijakan ini bisa menyeimbangkan seluruh rantai pasok, dari petani hingga ke konsumen akhir. Ia ingin semua pihak merasakan manfaatnya.
“Kita ingin semua tersenyum. Petani tersenyum, pedagang tersenyum, dan konsumen tersenyum karena harga tetap stabil. Jangan ada berteriak salah satunya,” ujar Amran.
Pada intinya, langkah ini lebih dari sekadar menyerap panen. Ini adalah komitmen untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan memastikan kehadiran negara terasa, terutama saat petani berada dalam situasi darurat. Sebuah upaya konkret agar distribusi pangan tetap lancar dan petani terlindungi.
Artikel Terkait
APBN 2025 Tembus Rp 2.911 Triliun, Daya Beli Masyarakat Terjaga
Anggaran Bencana 2025 Tersisa Rp 2,97 T, Pemerintah Tambah Suntikan Dana ke Tiga Provinsi
BRI Kerahkan 40 Aksi Darurat, Puluhan Ribu Paket Bantuan Tiba di Wilayah Bencana
PTPP Bidik Pendapatan Rp16 Triliun di 2026, Laba Masih Dievaluasi