Wall Street menutup perdagangan Rabu dengan catatan merah. Sentimen pasar dibayangi keraguan terhadap kelanjutan rally saham-saham teknologi, terutama yang bergerak di bidang kecerdasan buatan. Tekanan jual pun tak terhindarkan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 228.29 poin, atau 0.47%, berhenti di 47,885.97. Sementara itu, S&P 500 turun lebih dalam, 1.16% ke level 6,721.43. Nasdaq Composite, yang dipenuhi saham tech, jadi yang terparah dengan kejatuhan 1.81% atau 418.14 poin.
Pemicunya beragam. Oracle, misalnya, anjlok 5.4%. Rupanya, mitra pusat data utamanya, Blue Owl Capital, dikabarkan enggan mendukung kesepakatan senilai 10 miliar dolar AS untuk fasilitas baru perusahaan itu.
Berita lain datang dari Amazon. Raksasa e-commerce itu disebut sedang berdiskusi untuk menanamkan dana sekitar 10 miliar dolar AS ke OpenAI. Kabar itu justru membuat sahamnya turun tipis 0.6%.
Gelombang pelemahan langsung menerjang raksasa chip, Nvidia, yang merosot 3.8%. Broadcom juga ikut terhempas 4.5%. Dampaknya, indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX) ambruk hampir 4% dalam sehari. Pukulan berat.
Tak ketinggalan, Alphabet (Google) turun 3.2%. Pemberitaan mengungkap salah satu unitnya sedang merancang inisiatif baru, bekerja sama dengan Meta, untuk menyaingi keunggulan perangkat lunak Nvidia. Persaingan makin sengit.
Di tengah keributan sektor teknologi, ada sedikit drama korporasi. Dewan direksi Warner Bros Discovery menolak tawaran akuisisi dari Paramount Skydance yang bernilai fantastis, 108.4 miliar dolar AS. Mereka justru memilih tawaran mengikat dari Netflix.
Artikel Terkait
Potret Demografi IKN: Mayoritas Usia Produktif, Ada Warga Berusia 108 Tahun
Saham SMDR Melonjak, Ternyata Ini Sosok di Balik Kendali Samudera Indonesia
BINA Great Sale 2025 Dibuka, Diskon Gila-gilaan Sasar Transaksi Rp 30 Triliun
Pemerintah Tegaskan: Kerja dari Manapun Akhir 2025 Bukan Cuti Tahunan