Optimisme Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pasar modal kita di tahun 2026 terasa cukup kuat. Mereka melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang masih cerah, ditopang stabilitas makroekonomi dan likuiditas sistem keuangan yang membaik. Kombinasi faktor-faktor inilah yang diyakini bakal mengerek aktivitas penghimpunan dana.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, secara tegas menyampaikan hal ini.
“OJK memandang tahun 2026 berpotensi menjadi periode yang lebih aktif bagi penghimpunan dana di pasar modal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).
Menurutnya, kondisi yang kondusif itu berpeluang mendongkrak berbagai aktivitas emisi. Mulai dari IPO atau penawaran saham perdana, penerbitan obligasi, hingga aksi korporasi lainnya yang membutuhkan pendanaan.
Namun begitu, optimisme ini tidak serta-merta diikuti dengan target angka yang kaku. OJK menegaskan, penetapan target numerik untuk 2026 nanti akan sangat mempertimbangkan dinamika yang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Prinsipnya, kualitas pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan tetap jadi prioritas utama, bukan sekadar kejar setoran.
Artikel Terkait
Menteri Agraria Serukan Perlindungan Sawah di Kalteng, Ancaman Pangan Mengintai
Bali Tetap Jadi Magnet, Bandara Ngurah Rai Layani Lebih dari 22 Juta Penumpang
Target IPO BEI Dipangkas, OJK: Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas
Jalur Vital Sumut Dibuka, Pemulihan Pascabencana Dimulai dari Akses