“Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi investasi jangka panjang untuk memperkuat pengembangan dan ekspansi bisnis grup,” begitu penjelasan manajemen.
Sebagai informasi, Triple B sendiri bukan pemain baru. Perusahaan ini didirikan sembilan tahun lalu, tepatnya pada 2015, oleh Noprian Fadli yang masih menjabat sebagai CEO hingga kini. Bidang usahanya adalah konsultasi finansial. Mulai dari pendampingan aksi korporasi, urusan pasar modal, restrukturisasi, sampai penggalangan dana.
Bagaimana reaksi pasar? Tampaknya positif. Pada perdagangan Jumat lalu, saham MEJA ditutup menguat 1,90 persen ke level Rp107. Pergerakannya dalam sepekan bahkan cukup menggembirakan, dengan kenaikan mencapai 22,99 persen. Meski begitu, dalam rentang satu bulan, saham ini masih tercatat terkoreksi cukup dalam, yaitu 26,71 persen. Naik-turunnya memang biasa terjadi di bursa.
Kini, semua mata tertuju pada langkah Triple B selanjutnya. Bagaimana mereka akan menggerakkan MEJA ke depannya? Waktu yang akan menjawab.
Artikel Terkait
Listrik dan Sinyal Mulai Pulih, Warga Aceh Berbondong ke Kantor Pemerintah
Gotong Royong Warga Bireuen Estafetkan Tabung Gas Lewat Sungai dan Sling Rail
Prabowo Ganda Bantuan, Rp 4 Miliar untuk Setiap Daerah Terdampak Banjir
Bencana Aceh dan Sumatera Guncang Stabilitas Perbankan Daerah