Sebagai selingan informasi, satu proyek pabrik HPAL garapan PT Vale Indonesia Tbk juga berada di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Apabila ketiga proyek garapan emiten ini ditotal, maka nilai investasinya mencapai USD 9 miliar atau setara dengan Rp138,3 triliun.
Dalam proses merealisasikan kedua smelter nikel bernilai investasi jumbo ini, pihak perusahaan bermanuver dengan menggaet sejumlah emiten besar.
Baca Juga: Wow! Bandara Unik Sepanjang 1800 Meter Ini Desainnya Seperti Sarang Lebah, Namanya...
Contohnya saja, Pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) senilai Rp37,5 triliun yang digarap di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
INCO menjalin kerja sama emiten Shandong Xinhai Technology Co Ltd dan Baowu Steel Group Corp Ltd.
Kongsi bersama dua perusahaan asal China ini dipupuk demi mewujudkan peningkatan kapasitas produksi olahan nikel hingga 70 - 80 kiloton.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com
Artikel Terkait
KAI Logistik Siap Serap 4,7 Juta Ton Muatan Truk Jelang Aturan ODOL 2027
Ekonomi Hijau Indonesia: Potensi Raksasa yang Belum Sampai ke Rakyat
IHSG Pacu Penguatan, William Hartanto Soroti Momentum Buy di Empat Saham Ini
BNI Garap Transisi Hijau Sawit dengan Panduan ESG Perdana