tambah Agus.
Yang menarik, tambang ini disebut punya kadar emas yang cukup tinggi, sekitar 4,9 gram per ton. Agus yakin, aset ini bakal jadi motor penggerak produksi BRMS begitu mulai beroperasi penuh di paruh kedua 2027.
Lalu, dari mana saja dana itu berasal? Fasilitas pinjaman jangka panjang untuk CPM ini disokong oleh beberapa bank ternama, antara lain Bangkok Bank Public Company Limited, Bank Permata, Bank Mega, dan BCA.
Intinya, pendanaan ini bakal menopang pembangunan tambang dan berbagai kebutuhan operasional. Harapannya, ketika tambang bawah tanah sudah berjalan, volume pengolahan bijih bisa langsung melesat.
(DESI ANGRIANI)
Artikel Terkait
OJK Tunda Rights Issue Rp16,7 Triliun PANI, Saham Anjlok 12% Sepanjang 2025
Gelar Sarjana Tak Lagi Jadi Tameng, Pengangguran Lulusan Kampus Tembus Rekor Tertinggi
Saham BUMI Melonjak 9%, Akuisisi Tambang Rp 984 Miliar Jadi Katalis
Telkom Buktikan Program DigiUp Beri Dampak Nyata, Raih Penghargaan di Tingkat Asia