Transformasi digital juga jadi perhatian utama. Pegadaian bersama BRI sudah meluncurkan dua inisiatif penting. Pertama, ada aplikasi Tring!, sebuah super app yang menghadirkan layanan emas secara digital. Fiturnya lengkap: tabungan emas, gadai emas, cicilan emas, cetak emas, plus berbagai layanan keuangan lain seperti bayar tagihan dan top-up e-wallet. Intinya, semua dibuat semudah mungkin buat nasabah.
Kedua, mereka mengintegrasikan layanan emas Pegadaian ke dalam aplikasi BRImo. Di sana, nasabah bisa mengakses tabungan emas, cicil emas, cetak emas, dan transfer emas tanpa harus berpindah aplikasi. Praktis banget, kan?
Sementara itu, kinerja BRI secara keseluruhan hingga Triwulan III 2025 juga menunjukkan tren positif. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,2% year-on-year menjadi Rp 1.474,8 triliun. Di sisi penyaluran kredit, ada kenaikan 6,3% YoY menjadi Rp 1.438,1 triliun. Semua perbaikan fundamental ini berdampak langsung pada laba bersih perseroan, yang berhasil mencapai Rp 41,2 triliun.
Hery menutup pernyataannya dengan pesan optimis. "Kinerja BRI tidak hanya tumbuh secara sehat, tetapi juga merefleksikan keberpihakan nyata terhadap sektor produktif dan ekonomi rakyat." Mereka akan terus memperkuat fundamental bisnis, menjaga kualitas aset, dan mendalami transformasi melalui program BRIVolution Reignite. Semuanya dijalankan secara terstruktur dan terintegrasi, tentunya.
Artikel Terkait
Penerimaan Pajak Tersendat, Baru Tembus 70 Persen di Akhir Oktober
IHSG Mantap di 8.419 Meski Rupiah Tersungkur ke Rp16.736
Proyek Rp250 Miliar di Batam Diprediksi Pacu Pendapatan Puri Global Melonjak 837%
Defisit APBN Tembus Rp 479 Triliun, Menkeu: Masih dalam Batas Aman