ADB Dukung Transisi Energi Indonesia dengan Pinjaman Rp 7,86 Triliun
Program percepatan energi bersih ditargetkan kurangi emisi karbon 2,5 juta ton per tahun
Pinjaman berbasis hasil ini menjadi bagian dari Program Percepatan Transisi Energi Bersih Indonesia Tahap 1 yang akan berjalan selama periode 2026-2031. Program strategis nasional ini difokuskan pada pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin, serta penguatan infrastruktur jaringan listrik di tiga sistem kelistrikan utama: Jawa-Madura-Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
"Program ini menandai langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan energi lebih bersih dan lebih berkelanjutan," tegas Renadi Budiman, Wakil Direktur ADB untuk Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Budiman menambahkan bahwa dukungan ini tidak hanya membantu pencapaian target energi terbarukan PLN, tetapi juga membangun fondasi ketahanan energi dan konektivitas regional jangka panjang.
Dampak Lingkungan Signifikan: Program ini diproyeksikan mampu mengurangi emisi karbon dioksida hingga 2,5 juta metrik ton setiap tahun, sekaligus berkontribusi pada pengembangan Jaringan Listrik ASEAN yang lebih tangguh.
Artikel Terkait
Pertamina Pacu 23 Lapangan Migas Baru untuk Atasi Penurunan Produksi 24% per Tahun
Ancaman Pengangguran 7,5 Juta Jiwa: DPR Soroti Wacana Larangan Thrifting
BI Kukuh Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,75%, Fokus Jaga Stabilitas Rupiah
BI Teguh di Level 4,75%, Sinyal Stabilitas di Tengah Gejolak Global