Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menyatakan keraguan terhadap perlunya aksi kebijakan moneter lebih lanjut. Pernyataan serupa disampaikan Presiden Fed Dallas Lorie Logan yang menekankan pentingnya bukti kuat penurunan inflasi sebelum mempertimbangkan pemotongan suku bunga.
Dari kubu sebaliknya, Gubernur Fed Stephen Miran secara konsisten mengadvokasi perlunya pemangkasan suku bunga tambahan. Pandangan ini selaras dengan posisi Presiden Donald Trump yang menilai tingkat suku bunga saat ini terlalu tinggi.
Faktor Penentu Kebijakan The Fed Desember Mendatang
Keputusan The Fed pada pertemuan 9-10 Desember 2025 diprediksi akan sangat bergantung pada dua faktor kunci:
Pertama, ketersediaan data ekonomi terbaru yang selama ini tertunda. Data-data ini diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai kondisi riil perekonomian AS.
Kedua, perkembangan pandangan dari pejabat The Fed lainnya, termasuk Gubernur Christopher Waller yang dikenal berpengaruh dan cenderung dovish.
Dengan ketidakpastian yang masih menyelimuti, pasar keuangan global diprediksi akan terus memantau setiap perkembangan terkait kebijakan moneter The Fed dalam minggu-minggu mendatang.
Artikel Terkait
Analisis Harga Emas Pekan Depan: Prediksi Rp 2.378.000 & Dampak Freeport
Sukuk Ijarah Rp1,35 Triliun Bali Towerindo (BALI): Seri, Jadwal, dan Alokasi Dana
Hackathon 2025: Kemenperin Pacu Industri 4.0 dengan 5G dan AI
BTN Housingpreneur 2025: Kompetisi Hunian Masa Depan, Hadiah Rp 1,5 Miliar