Setelah sukses digelar pada tahun 2024, kompetisi inovasi ini kembali dihadirkan dengan skala yang lebih luas. Hackathon 2025 dirancang untuk menjaring talenta digital muda, startup, dan para pengembang perangkat lunak untuk menciptakan purwarupa (prototipe) solusi yang memanfaatkan kekuatan teknologi 5G dan Kecerdasan Buatan (AI). Rangkaian acara yang dimulai sejak 18 September 2025 ini dipuncaki dengan babak final pada 12–13 November 2025.
Menyiapkan SDM Industri yang Kreator Teknologi
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Doddy Rahadi, menekankan bahwa Indonesia membutuhkan SDM yang tidak hanya mampu mengoperasikan teknologi, tetapi juga mampu menciptakan teknologi itu sendiri. Dia menyatakan bahwa Hackathon ini selaras dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 dan visi Indonesia untuk memasuki jajaran 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030. Transformasi teknologi, penguatan inovasi, dan digitalisasi manufaktur adalah kunci pencapaiannya.
Hackathon Sebagai Laboratorium Inovasi Nyata
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Sidik Herman, menambahkan bahwa gelaran ini lebih dari sekadar kompetisi. Hackathon berfungsi sebagai laboratorium inovasi yang mempertemukan kreativitas, teknologi canggih, dan tantangan riil di dunia industri. Fokus pada teknologi seperti AI Generatif, 5G, Internet of Things (IoT), robotika, dan edge computing memberikan ruang bagi talenta Indonesia untuk menjawab permasalahan spesifik atau pain points yang dihadapi oleh industri.
Solusi untuk Tiga Sektor Industri Strategis
Pada Hackathon 2025, tantangan inovasi diambil dari tiga sektor industri strategis: otomotif, alat kesehatan, serta makanan dan minuman. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap solusi digital yang dihasilkan oleh peserta tidak hanya inovatif secara teknologi, tetapi juga relevan dan memiliki potensi penerapan langsung yang dapat meningkatkan kinerja proses industri.
Kemenperin menyatakan optimisme yang tinggi bahwa semangat kolaborasi dari seluruh peserta Hackathon 2025 akan menjadi fondasi yang kokoh bagi penguatan ekosistem inovasi nasional. Melalui upaya kolektif ini, diharapkan dapat lahir solusi industri masa depan yang tangguh, efisien, dan siap bersaing di tingkat global.
Artikel Terkait
Analisis Harga Emas Pekan Depan: Prediksi Rp 2.378.000 & Dampak Freeport
Suku Bunga The Fed Desember 2025: Analisis Hawkish vs Dovish & Dampaknya
Sukuk Ijarah Rp1,35 Triliun Bali Towerindo (BALI): Seri, Jadwal, dan Alokasi Dana
BTN Housingpreneur 2025: Kompetisi Hunian Masa Depan, Hadiah Rp 1,5 Miliar