Smelter Aluminum ADMR Segera Beroperasi, Jadi Penopang Kinerja Masa Depan
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sedang mempersiapkan lompatan bisnis yang signifikan dengan segera mengoperasikan pabrik pengolahan (smelter) aluminium pertamanya. Smelter ini dibangun oleh anak perusahaannya, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), di Kawasan Industri Kalimantan Utara.
Proyek strategis ini dilaporkan telah memasuki tahap akhir konstruksi. Menurut target perusahaan, fase operasional pertama smelter aluminium ADMR ini akan dimulai secara bertahap pada akhir tahun 2025.
Kapasitas Produksi dan Rencana Ekspansi
Pada fase awal pengoperasian, smelter ADMR ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton aluminium ingot per tahun. Rencana jangka panjangnya, kapasitas ini akan ditingkatkan secara masif menjadi 1,5 juta ton per tahun pada tahun 2027, menandakan komitmen kuat Grup Adaro dalam bisnis hilirisasi mineral.
Dampak terhadap Pasar dan Industri Nasional
Kehadiran fasilitas smelter ini diproyeksikan menjadi motor penggerak baru untuk pertumbuhan pendapatan ADMR. Selain itu, langkah ini sejalan dengan program hilirisasi pemerintah yang ingin meningkatkan nilai tambah mineral dalam negeri.
Data menunjukkan bahwa kebutuhan aluminium di Indonesia saat ini mencapai sekitar 1 juta ton per tahun, yang sebagian besar masih bergantung pada impor. Keberadaan smelter KAI diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan sekaligus memperkuat rantai pasok untuk industri strategis seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, dan infrastruktur kelistrikan.
Artikel Terkait
Strategi Garuda Indonesia 2024: Fokus Perbaikan Armada, Tunda Ekspansi Pesawat Baru
Proyeksi Produksi Batu Bara 2026 Turun: Dampak & Strategi PTBA Menghadapinya
MTO Saham KEJU: Harga Rp614 & Periode Penawaran 14 Nov - 13 Des 2025
IHSG Cetak All Time High ke-13: Analisis Lengkap & Target Pasar Modal 2025