Anggota DPR Tolak Redenominasi Rupiah: Kebijakan Kosmetik yang Berisiko
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap wacana redenominasi atau pemangkasan nilai nol pada mata uang rupiah. Menurutnya, kebijakan ini bersifat kosmetik dan tidak menyentuh akar permasalahan ekonomi yang sebenarnya.
Redenominasi Dinilai Tidak Mendesak dan Tidak Memberi Solusi
Darmadi menegaskan bahwa rencana pemotongan nol rupiah sama sekali tidak mendesak. Dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, langkah ini justru dinilai berpotensi memicu kepanikan di pasar. "Inflasi masih labil, nilai tukar juga belum stabil. Justru kalau dipaksakan sekarang, itu bisa bikin pasar panik. Timing-nya salah total," tegas politikus tersebut.
Ia menambahkan bahwa redenominasi tidak memberikan dampak signifikan bagi sektor riil. Kebijakan ini dinilainya tidak memperkuat daya saing industri, tidak mendorong investasi, dan tidak berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara langsung.
Peringatan Keras: Risiko Kekacauan Harga dan Beban UMKM
Darmadi mengingatkan adanya potensi besar kekacauan harga jika redenominasi rupiah diterapkan. Perubahan nominal yang mendadak dapat menimbulkan kebingungan massal di tingkat pedagang dan konsumen.
Artikel Terkait
Prospek Bisnis MTDL 2026: Solusi & Konsultasi TI Diproyeksikan Tumbuh Pesat
Rencana Ekspansi Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya & Banyuwangi: Update Terbaru 2024
Multi Sarana Nasional Tambah Saham HATM Rp12,46 Miliar: Tujuan & Dampaknya
Pemerintah Pastikan Popok & Tisu Basah Bebas Cukai, Ini Alasannya