Lima pelajar SMPN 1 Surabaya baru saja membawa pulang medali emas dari sebuah olimpiade sains internasional. Tapi, yang bikin karya mereka istimewa bukan cuma prestasinya. Mereka menciptakan sebuah robot bernama NeuroAid, yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) berlatih berkomunikasi dan mengenali emosi.
Gagasan ini muncul dari kepedulian mereka yang tulus. Kalila Zanetta Echaputri, Alya Prashanti Nur Rizqi Setiyono, Zahwa Aliyah Rahma, Afnan Daan Indrawan, dan Harley Fatahillah Yudhaloka Sunoto melihat sendiri betapa terapi untuk anak-anak autis seringkali butuh biaya besar dan waktu yang lama. Nah, dari situlah ide untuk membuat pendamping yang lebih terjangkau dan ramah mulai mengkristal.
Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Baginya, NeuroAid adalah contoh sempurna dari semangat kurikulum merdeka yang nyata.
Robot buatan mereka ini punya desain yang ringkas dan mudah dibawa. Cara kerjanya? NeuroAid menggunakan kamera dan mikrofon untuk mengenali wajah dan membaca ekspresi dasar. Lalu, robot itu memberikan respons lewat suara atau tampilan visual yang sederhana. Intinya, ia hadir sebagai teman latihan yang sabar, terstruktur, dan yang paling penting tidak membuat anak merasa tertekan.
Artikel Terkait
iPhone Lipat Apple Diklaim Lebih Ramping, Siap Rilis 2026?
Rusia Pacu Ambisi Bulan dengan Pembangkit Nuklir pada 2036
Kanker Mengintai Semua Usia, Negara Miskin Paling Terancam
Sistem Pensiun Bayar Langsung: Tradisi Terhormat yang Mulai Ditinggalkan Zaman