Ia menambahkan, “Ini sangat krusial, terutama untuk pasien anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.”
Kehadiran teknologi ini tentu membawa angin segar. Eka Hospital berharap bisa memberikan opsi baru yang lebih akurat dan aman, khususnya untuk kanker di area-area sensitif. Pikirkan tentang tumor di otak, daerah kepala dan leher, tulang belakang, atau kanker pada anak. Presisi menjadi kunci utama.
Namun begitu, teknologi canggih saja tidak cukup. Pusat layanan ini dirancang dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan banyak ahli. Timnya terdiri dari dokter spesialis onkologi medis, radiasi, bedah, ditambah dukungan radiologi, patologi, hingga rehabilitasi medis dan psikososial. Pendekatan seperti ini memastikan perawatan yang diterima pasien benar-benar menyeluruh dan sesuai kebutuhan individual.
Selain proton therapy, fasilitas ini juga dilengkapi dengan perangkat diagnostik modern dan protokol penanganan berbasis evidence-based medicine. Sistem rujukan yang terintegrasi di dalam jaringan Eka Hospital Group juga akan mempermudah proses perawatan.
Pada akhirnya, harapannya besar. Dengan hadirnya layanan mutakhir di dalam negeri, diharapkan kebutuhan pasien Indonesia untuk berobat ke luar negeri bisa berkurang. Daya saing layanan onkologi nasional pun diharapkan ikut terdongkrak. Kehadiran Pusat Layanan Kanker Terpadu ini sekaligus menegaskan komitmen Eka Hospital untuk terus berinovasi memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Indosat Gandeng Dua Konglomerat Bentuk FiberCo Senilai Rp 14,6 Triliun
Telkomsel Buka Posko dan Salurkan Bantuan untuk Warga Padang Pascabencana
Kotoran Kotak Wombat: Media Sosial Tanpa Smartphone di Alam Liar
Huawei Siap Gempur Pasar Tablet Indonesia dengan MatePad 12 X 2026