Penerapan untuk Semua Jenis Kendaraan
Desakan perubahan sistem ini tidak hanya ditujukan untuk kendaraan angkutan massal seperti bus, tetapi juga untuk kendaraan pribadi. Tujuannya ganda: selain untuk akurasi data, juga untuk mengeliminasi kebiasaan berbahaya di mana penumpang tetap berada di dalam mobil dengan mesin menyala selama proses penyeberangan berlangsung.
"Pada skema saat ini, tiket hanya dibeli untuk mobilnya. Padahal, di dalamnya bisa terdapat istri dan anak-anak si pengemudi. Inilah mengapa sering kita jumpai penumpang masih berada di dalam kendaraan meskipun kapal telah berlayar," tambahnya.
Dampak Skema Sewa Bus Terhadap Data
Barata juga mengungkapkan masalah lain, yaitu skema sewa kapal feri untuk bus yang didasarkan pada ukuran kendaraan. Skema ini menyebabkan tarif tiket tetap sama, baik bus dalam kondisi penuh penumpang maupun kosong.
"Inkonsistensi data terutama terjadi ketika kendaraan seperti bus masuk ke kapal tanpa ada pencatatan resmi mengenai jumlah penumpang yang dibawanya. Inilah akar masalah ketidakakuratan data manifest," pungkasnya.
Dengan perubahan kebijakan ini, diharapkan keselamatan penumpang dan akurasi data dalam transportasi penyeberangan dapat meningkat signifikan.
Artikel Terkait
Dukungan AS untuk Kerjasama Keamanan Israel-Suriah: Upaya Baru Stabilkan Timur Tengah
OJK Cabut Izin Fintech Crowde: Penyebab, Dampak, dan Langkah Hukum Terbaru
Hyper Competition Mobil Listrik: Harga Rp 200 Jutaan Ancam Industri Lokal?
Timnas Indonesia U-17 Tumbangkan Honduras 2-1, Cetak Sejarah Kemenangan Perdana di Piala Dunia 2025