SMA Negeri 72 Jakarta resmi menerapkan sistem belajar online pasca insiden ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah. Kebijakan pembelajaran daring ini diambil sebagai langkah pemulihan trauma psikologis bagi seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, dan staf yang terdampak peristiwa tersebut.
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengungkapkan koordinasi intensif terus dilakukan dengan pemerintah dan berbagai lembaga terkait. Tujuannya untuk memastikan hak-hak anak korban ledakan terpenuhi, termasuk pendampingan psikologis yang komprehensif.
"Sementara ini, proses belajar mengajar dialihkan ke sistem online guna memberi ruang pemulihan trauma bagi siswa. Status darurat akan berlaku selama 3-4 hari ke depan sebelum dievaluasi lebih lanjut," jelas Diyah pada Minggu (9/11/2025).
Artikel Terkait
Kemensos Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
Natal di Katedral Jakarta: Lalu Lintas Ramai Lancar, Jemaat Tertib Dijaga Polisi
Korea Utara Pamer Kapal Selam Nuklir, Perlombaan Senjata Bawah Laut Memanas
Bank Raya Siapkan Layanan 24 Jam dan 23 Kantor untuk Antisipasi Gempuran Transaksi Nataru