Namun, tak lama setelah tiba di kandang perawatannya di Lembah Hijau, Bakas menunjukkan perilaku yang tidak wajar. Harimau tersebut menjadi agresif dan menabrakkan tubuhnya ke dinding serta pintu kandang. Tidak lama setelah kejadian tersebut, Bakas mengalami kejang dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Penyebab Kematian Harimau Sumatera Bakas
Berdasarkan hasil pemeriksaan patologi atau bedah bangkai yang dilakukan oleh drh. Sugeng Dwi Hastono, penyebab kematian Bakas adalah pendarahan di otak. Pendarahan ini diduga kuat disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan kematian otak.
Pernyataan Duka dan Tindak Lanjut dari BKSDA
BKSDA Bengkulu bersama dengan PPS Lampung dan pengelola Lembah Hijau menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya satwa yang dilindungi ini. Dalam pernyataannya, pihak berwenang menegaskan bahwa semua proses penanganan Bakas telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar kesejahteraan satwa yang berlaku.
Kadaver atau bangkai Harimau Sumatera Bakas saat ini telah diamankan di PPS Lampung dan untuk sementara akan dititipkan di Lokasi Konservasi (LK) Lembah Hijau untuk kepentingan lebih lanjut.
Kabar meninggalnya Harimau Sumatera ini resmi disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melalui siaran pers pada hari Sabtu, 8 November.
Artikel Terkait
Prabowo Instruksikan Pembatasan Game Online Kekerasan Pasca Ledakan SMAN 72 Jakarta
Razia THM Tanjungbalai: 43 Pengunjung Positif Narkoba Diamankan, Ini Kata Satpol PP
KPPU Desak Revisi UU Antimonopoli untuk Hadapi Kolusi Algoritma di Era Digital
Raperda KTR Cirebon Dikhawatirkan Bebani Hotel & Restoran, PHRI: Kami Sudah di Tepi Jurang